My Stupid Girl Chapter 1 Pulang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng
sebelum baca bintangnya🌟 ditekan.

bandara Incheon 10.20 Korea Selatan

dengan tergesa-gesa nya ia berjalan dengan menarik koper di belakangnya dan tangan kanannya memegang hnphone. ia terus berjalan menuju luar bandara hingga ia melihat kursi tidak dekat darinya tidak butuh lama ia langsung saja melengos pergi ke kursi tersebut. dengan malas ia mendudukkan bokongnya itu tepat di Kursi. ia melepaskan kacamata hitamnya dan membandokan diatas kepalanya. matanya yang bulat tersebut merinci menatap lurus dihadapannya menunggu seseorang yang datang menjemputnya, hanya helaan nafas keluar dari mulutnya.

15 menit ia sudah menunggu tapi tidak seorangpun yang menjemputnya hingga ia berdiri dan merogoh hnphonenya dan langsung saja ia mencari-cari nomor telepon yang bisa ia hubungi. senyumnya pun terukir di bibirnya karena telponnya diangkat.

"kenapa ayah tidak menjemputku, setidaknya siapapun bisa ada menjemputku, dan cepatlah ayah kirim seseorang yang bisa menjemputku aku bosan menunggu "

hanya bulatan mata yang ia terima jawaban dari telpon tersebut.sepertinya itu penolakan dari ayahnya. satu kata keluar dari mulut gadis yang berumur 25 tahun tersebut.

"WHAT "

ia tidak habis pikir bagaimana bisa ayahnya tidak mau mengirim satu orangpun yang bisa menjemputnya. kekesalan pun ada datang darinya

"t.tapi.. ayah..ak~ tuuut tuut. ayah ayah halo ayah, ck dimatikannya "

marah bercampur kesal pun ada, ingin sekali ia berteriak dan melempar barang tapi ini tepat umum jika ia melakukan nya ia bisa dikatakan orang steers.tidak mau dikatakan orang steers lebih baik ia menahan dulu amarahnya. ia berbalik bersamaan dengan tendangan nya yang kesal.

" aw.."

keluarlah kata kesakitan. ini akibat dimana ia marah dan yang ia tendang koper miliknya sendiri.

"hais koper sialan "

dengan berjalan pincang ia meraih koper tersebut dan pergi menuju taksi yang ia lihat sedang tidak ada penumpang.tidak buang waktu taksi ia naiki pun pergi begitu ia minta.

*****

gadis 25 tahun tersebut pun akhirnya sampai di mansionnya yang megah dan mewah. ia duduk berkumpul diruang tamu. bukan kerinduan yang ia dapatkan malah Omelan yang ia dapatkan dari kedua orangtuanya saat ia pulang. apalagi sang ayah yang tampak nya begitu marah padanya. apa hanya ayahnya saja yang marah ia pun ingin marah pada ayahnya, dia yang menyuruh pulang tapi saat tiba yang ia dapatkan hanyalah Omelan dari orangtuanya, jika ia tau mana mau ia pulang kerumahnya lebih baik ia menatap disana.

"sudahlah ayah aku baru saja pulang aku sangat lelah hari ini. besok saja kita bicaranya" menarik kopernya untuk pergi ke kamarnya

"apa sekarang begini caramu berbicara dengan orang yang lebih tua darimu. dimana sopan santunmu sekarang " ia berbalik menatap ayahnya yang begitu meluapkan kemarahannya

tidak jadi untuk pergi ke kamarnya gadis yang masih setia membawa kopernya itu sekarang menatap kedua orangtuanya secara bergantian sebelum ucapan nya nanti menyakitkan mereka berdua

"ayah. apa hanya ayah yang bisa marah, setelah ayah mencabut, memblokir kartu ATMku semuanya. apa aku tidak marah hah. aku marah ayah. lihat sekarang aku pulang bukan itu mau kalian kan. "

ayahnya sendiri pun sudah menyerah mendidik putri satu-satunya itu yang sudah beranjak dewasa. tapi kedewasaan nya tersebut tidak mengajarkan apa-apa pada gadis itu. makin bertambah umurnya ia semakin sulit diatur. apa ini faktor memanjakan dia dari kecil maka ia seperti ini atau pergaulan.

"ini salah kita telah memanjakan nya dari kecil.lihatlah putri kita sekarang ia tidak merindukan keluarga nya malah ia kemari untuk meninta dikembalikan lagi hartanya "sindiran ayahnya pun berhasil membuat gadis ini membelak hebat pasalnya yang dikatakan ayahnya benar jika kartu Atmnya sudah di kembalikan ia akan pergi lagi ke Jerman

kemarahan dari ayahnya pun segara diredakannya dan lebih baik berbicara dengan lembut dengan putri nya ini"apa sekarang kau sudah bekerja disana. kau lulus di jurusan yang bisa diandalkan perusahaan, pastinya kau diterima di salah satu perusahan terbesar di jerman" pertanyaan ayahnya berhasil membuat ia ragu untuk menjawab.

"t.t.tidak " sekarang bukan ayahnya yang meluap melainkan ibunya yang sejak kedatangannya memilih diam

" JUNG EUNHA "bentakan dari ibunyanya membuat ia terpenjat kaget

" Waeee... "

ya Jung eunha yang akrab dipanggil eunha gadis yang memiliki rambut black brown lebih dari sebahu dan wajahnya yang bulat ditambah pipinya yang chubby, selama 5 tahun ini ia tinggal di Jerman pertama alasannya kuliah .seterusnya setelah ia lulus ia tidak mau lagi pulang ke negaranya sendiri itu karena ia sudah merasa nyaman disana.tapi yang parahnya lagi ia hanya bermain-main di negara asing, berfoya-foya dengan teman-temannya dan ia selalu berkehidupan enak dari orangtuanya dan tidak memikirkan masa kedepannya nanti.

"apa saja yang kau lakukan disana hingga kau tidak bekerja eunha, kau itu sudah dewasa eunha, kau bukan anak kecil lagi yang harus diurus dengan ibu dan ayahmu " eunha menuduk bergeming diam

"kau satu-satunya putri yang akan melanjutkan perusahaan ayahmu, tapi melihatmu seperti ini kami berdua jadi ragu memberikan perusahaan yang susah payah ayahmu buat "

"tapi jika diberikan padaku.aku bisa mengurusnya "

"tidak. ayah tidak memberikannya pada orang yang belum berpengalaman seperti dirimu " tolak ayahnya mentah-mentah. eunha tidak percaya ayahnya sendiri meragukan dirinya

eunha tertawa hambar "kalian meragukan ku lagi "ucapan sinis pun keluar dari mulut eunha

"dengan berat hati ayah akan memberitahumu sekarang. eunha kau putri ayah satu-satunya. demi kebaikanmu ayah terpaksa melakukan ini padamu.sebelum kau bisa berkerja diperusahan terbesar dan terkenal atau kau bisa mengahasilkan uang dengan jerih payahnya mu sendiri ayah akan memaafkan mu tapi, jika itu belum bisa terwujud.. kau jangan harap bisa kembali menginjakkan kakimu di mansion ini dan tidak mendapat sepersen pun uang dari kami dan juga terpaksa ayah mengeluarkan mu dari anggota keluarga. maafkan ayah. ini sudah keputusan bulat dari dari ayah"

eunha mencerna setiap perkataan keluar dari mulut ayahnya sendiri. ada satu perkataan yang membuat nya sakit." jika belum terwujud kau jangan harap bisa menginjakan kaki mu di mansion ini" . Setega itu kah mereka terhadap anaknya sendiri

"k..k.kalian mengusir ku." ucapan itu yang keluar dari eunha yang menatap tidak percaya yang didengarnya. ingin sekali ia menjatuhkan diri karena lemas. tapi jika ia memohon pada ayahnya .apa yang dilakukan ayahnya itu tidak jadi

"ayah. ayah kau tidak bisa begini padaku. eunha janji tidak akan melakukan lagi." eunha berusaha memohon pada ayahnya, tapi ayahnya tetap dengan keputusannya yang bulat

ayahnya pun langsung pergi meninggalkan nya tanpa sepatah katapun dan berjalan melewati tangga menuju lantai 2.

"ayah. ayah, ayah, Ayahhh "eunha berteriak dari bawah melihat ayahnya sudah tidak kelihatan lagi.

hanya tinggal ibunya sekarang menemani nya disini. ia menoleh kearah ibunya, terlihat sekali dimata ibunya jika ia juga tidak bisa menolong nya.

"apa ibu juga sependapat dengan ayah sekarang. "

"eunha mengertilah yang di ucapkan ~

"ayah benar,begitu. ternyata ayah dan ibu sama saja tidak pernah menyayangi ku. aku menyesal telah pulang kemari "

dengan perasaan marah eunha menarik kembali kopernya yang sempat ia lepaskan Sekarang ia bingung kemana ia tuju. apa ia kembali saja ke Jerman atau menetap di Seoul tapi tidak dimansionnya itu percuma saja ia juga tidak punya uang untuk dibawa, sekarang ia seperti orang yang jatuh miskin,sangat menyedihkan. sekarang ia buang dulu pikirannya jauh-jauh yang terpenting ia harus segera pergi dari mansion ini ia langsung melangkah kan kaki untuk pergi. tiba-tiba.

"eunha.. " ia mendengar suara halus dari dari belakang siapa lagi jika bukan ibunya. ia sejenak menutup matanya dan menenangkan pikirannya. bibirnya pun terangkat menunjukan senyum, ia berpikir pasti ibunya tidak mengijinkannya pergi. ia pun segera berbalik.

"sekarang apa ibu~" ucapnya terhenti ketika ibunya berjalan kearahnya dengan membawa sesuatu ditangan nya

"ambillah ini. maaf eunha hanya ini yang bisa ibu berikan padamu. ibu tidak bisa menentang keputusan ayahmu. sekarang berusahalah untuk menuruti kemauan ayahmu, ibu tidak mau kehilangan dirimu eunha. jangan membuat ayahmu bertambah marah lagi, seiringnya waktu ibu yakin kau pasti bisa melakukannya.ibu percaya padamu, jaga dirimu baik-baik"

kunci mobil, kartu ATM, dan segempal uang dalam amplop berwarna coklat.yang ia lihat dari tangan ibunya. ia pun menatap ibunya yang begitu tidak ingin dirinya pergi tapi keputusan ayahnya membuat sang ibu harus rela membiarkan anaknya pergi.

dengan berat hati ia mengambil semua ini "baiklah.jaga diri ibu baik-baik. aku pergi " eunha pergi setelah ia mengucapkan kata pergi ke ibunya langkah demi langkah ia berjalan menatap kosong lantai mansion ini. dengan perlahan ia menurunkan gangga pintu tersebut dengan pelan ,sampai akhirnya ia melangkahkan kaki keluar

sekarang ia pikirkan ialah dimana ia akan tinggal dan dimana ia bisa bekerja di perusahaan itu, sedangkan ia sudah lama tidak tau tentang negara kelahirannya sendiri. kenapa ia tidak kembali saja ke Jerman. percuma jika ia kembali, biaya disana lebih besar sedangkan ia sendiri hanya membawa uang yang tidak seberapa. akhirnya ia memilih untuk menetap di Seoul saja.

TBC.

jika ada typo" maaf"

lanjut or delete

gak nie cerita 😂

jangan lupa vote🌟 dan coment nya

follow juga yah ig @yukook041102

by Nur Wulan

Selasa 17 April 2018👌









Bạn đang đọc truyện trên: TruyenFun.Vip